Pages

08 Januari 2013

mari menggambar..


Sebuah gambar dibuat karena ada niat pelakunya,secepat apapun moment yang terjadi ia berada di lokasi kejadian pun sudah menunjukkan bahwa memang ia berniat berada di sana..
adakalanya yang kita niati itu tak terwujudkan.. dan entah karena apa, tiba-tiba, sekonyong-konyong, ga ada angin ga ada hujan, bahkan tukang bakso pun ga lewat, makbedundug bin ujug-ujug wujud itu bisa datang sendiri tanpa kita niatkan..
moment bagus itu terkadang tak perlu dicari atau diburu, tetapi bisa juga datang sendiri menghampiri kita anytime and anywhere.. 
mungkin itulah sebabnya ada bab khusus tentang rejeki dengan sub topik bahasan rejeki nomplok.. 
lalu tak semua moment bagus itu bisa diabadikan.. pertanyaannya adalah di abadikan dengan apa.. alat perekam gambar itu kan tak selalu dalam genggaman tangan 24 jam.. 
ada saat-saat tertentu kelima panca indera kitalah yang mengabadikannya.. tentu saja semua file itu tidak disimpan di memory card dan atau sejenisnya.. tetapi tersimpan di hati yang sewaktu-waktu bisa kita panggil kembali melalui alam pikir.. alam rasa.. dan alam imajinasi.. 
selamat menikmati gambar-gambar di hati anda ..

16 Juli 2012

lama tak jumpa..


menyapa dalam jeda
kerinduan yang sama, serupa rasamu dalam benak
setumpuk cerita tak cukup berkata dalam sekali jumpa
ada banyak yang terlewati sekencang angin berlari

belum sempat ku bertanya tetapi ada jawab di wajahmu
senyum yang selalu mengembang seperti biasanya..

sedih dan bahagia itu memang berada di sekeliling
dan senyuman selalu berhasil kamu selipkan diantaranya

kamu, yang suka mengantar senja pulang di tepi dermaga..
dan aku, yang suka menanti terbitnya mentari di atas bukit..

senang bertemu kembali denganmu sahabat..

08 Mei 2012

masih disana



kamu masih disana
di tempatmu menari keindahan
dan aku masih disini
di luasnya biru yang membentang..

pada angin yang sama tetapi berbeda terpa
Pada badai yang sama dengan hanyut yang berbeda

ada lalu lalang dan beberapa singgah
pernah kau peluk satu tetapi ternyata menusuk
kukira ia tak membawa pisau..
ah.. perkiraan ku salah..
ia bahkan membawa tajam yang melebihi pisau

tugasku hanya meminta kepadaNya
dan memang benar..
semua garis hidup akan kembali kepada KuasaNya

lalu waktu menelan semua peristiwa seperti biasanya
sampai kini kulihat ada hikmah yang sedang berjalan bersamamu..

bunga rumput..
kamu selalu indah buatku..

02 Mei 2012

violet story



Kali ini aku hanya memanggil beberapa bintang saja, untuk kuajak melukis di awal malam dan menemani pendarku membias bercerita tentang sang ungu

Sebenarnya senja tadi kamu masih berbaju biru pekat , dan entah kenapa tiba-tiba kamu ingin berhias dengan warna lain, mungkin ada sesuatu yang ingin kamu ceritakan..

Itu bukan tentang kegelisahan atau gundah gulanamu kan? Aku tahu.. karena sudah lama kita tak bercengkrama di tengah syahdu.. pembicaraan dengan sedikit kata tapi dengan tautan hati dan tatapan mata..

Lalu kita duduk berdua berhadapan di sebuah meja beralaskan kain bernuansa ungu, dan cahaya bintang itu hanya menerangi senyum manismu yang keluar atas nama kebahagiaan..

Perasaanku benar tentang suasana romantis, karena tak semua malam adalah sama, kamu menginginkannya seperti kerinduan bunga perdu yang ingin diterpa cahaya rembulan dengan setengah sisinya saja..

Dan kini kamulah yang menjelma menjadi sang romantis itu, dengan sebuah gaun ungu yang kamu kenakan tadi, diantara percakapan singkat malam itu, kita berdua larut menikmati malam yang ungu..

29 Maret 2012

sedikit pertemuan dengan warna warna kayu


suara klasik dari warna-warna kayu..
gemerisik yang sama dengan cerita yang berbeda
ketika sawo matang dan kopi susu berdamping sejajar

berdiri kokoh tertancap lembut di muka bumi..
ada ranting yang menarikan gerakan..
ada air yang berwajah hijau daun

kamu memang lebih senang tinggal di savana
itu karena kemarau dan penghujannya lebih menggigit..
tak perlu mantel.. kabutlah selimutmu

kali ini merah muda menjadi dominan.. hanya membawa setetes ungu saja..

magenta yang ranum..

ku menemukanmu kembali.. 

26 Januari 2012

leave nothing but footprints..



di suatu sudut bumi..
yang menghampar selaksa cermin tak bertepi..

kembali disuguhi kata kata sang alam..
ia berbisik.. berkata.. dan mengucap..
sebuah kalimat keindahan..
dari huruf huruf yang berpadu padan..
merangkai keserasian..

dulu.. kemarin.. dan kini..
selalu ada lembar baru yang terbuka oleh angin..
halaman baru dari sebuah buku bernama panorama..

ketika kemarau berganti penghujan..
ketika akar kering mulai tumbuh menghijau..
butiran pasir yang sepakat berganti warna baju..
dan sang angin yang melukiskan tarian barunya..

pada suatu ketika..

di lautan pasir bromo..
ya.. aku kembali..
lagi.. lagi.. dan lagi..

dan seperti biasa..

tak mengambil apapun kecuali gambar..
tak membunuh apapun kecuali waktu..

dan..

hanya jejak kaki yang ku tinggalkan..






13 Desember 2011

mempersiapkan kematian..


keheningan abadi..
pada sebuah peristirahatan terakhir..

setiap manusia pasti akan menuju kesana..
pada kematian..

dan setiap manusia memiliki cerita kematiannya sendiri-sendiri..
manusia tidak akan pernah tahu kapan dan bagaimananya kematian itu datang menjemput..

bisa jadi dengan cara apapun dan kapanpun manusia itu menuju kematiannya..

imajinasi rasa soal kematian tentu akan timbul beragam..
tergantung seberapa siap manusia mempersiapkan kematiannya..

jika tidak siap, jangan coba-coba mati..
karena kematian bukan untuk dicoba-coba..