Langit di atas tanah Batavia hari ini berhias mendung, setelah hujan turun semalam dengan derasnya meninggalkan bulir beningnya pada tanah yang masih membasah, aku berada disamping pusara ayahku, berpayung hitam diantara hijau rumput dan bunga kamboja, 12 mei yang kukenang, delapan tahun berlalu sudah sejak dikebumikannya hari itu..
aku tak ingin menangis tetapi air mata terus menetes dari hati yang meleleh, dari sepenggal kisah masa terdahulu, dari peluk hangat kerinduan terhadap sang ayah, dari segala kasih sayang yang tak terbatas itu..
do’a terdalam ini untukmu ayah..
yang terbaik yang bisa kuberikan untuk memberi cahaya terang disisiNya..
6 komentar:
pertamaxxxx ... masih ada ga???
titip doa buat ayah ^-^
Terharu aku mas, baca tulisan ini. Ingat sama almarhum Bapak-ku (yang makamnya jauh di Malang sana).
12 mei...
tragedi emang....
semoga Ayah tenang di sisi-Nya, melihat anak-anaknya sukses menjalani hidup...
12 mei.. bertepatan dengan tragedi trisakti '98 ya?
hm....kirim doa aja mas.
doa itu hadiah terindah lho
to etha :
pertamaxxx e wes entek, banyu poteh ae ben iso gawe adusss :)
to sam prie :
ayas juga men do’a kan Almarhum Bapaknya sam prie..
to me^mey :
Amien..
to elsa :
betul,hadiah terindah.. :)
Posting Komentar