Pages

18 Oktober 2008

kelas ekonomi





Tanda berangkat berbunyi ditarik loko berasap menjumpai stasiun persingahan berikutnya, selasar peron di penuhi calon penumpang, berharap cemas karena karcis di tangan tanpa nomor tempat duduk, itu artinya siapa pertama tiba di kursi maka dialah sang empunya kursi. Tak heran kereta yang baru saja tiba diserbu dari berbagai arah dan jendela, berlomba dalam desak dan himpit. Saat kursi telah terisi penuh, berjejal pula orang-orang yang rela berdiri dan hanya bersandar saja di bagian-bagian kereta maupun di antara sambungan gerbongnya, tak ada ruang sedikitpun yang tidak dijejali penumpang beserta barang-barang bawaannya walau di toilet sekalipun... bisa dipastikan isi gerbong telah melewati batas maksimum.

Tahun ini ada pemandangan baru nampaknya, beberapa rangkaian gerbong lama kini telah direnovasi menjadi lebih manusiawi, namun hanya kereta dari beberapa tujuan tertentu saja belum semuanya, terlihat lebih cantik cat dan kursi-kursi yang baru itu, tetapi apakah kebijakan yang diterapkan dan budaya perilaku para penumpangnya juga semakin cantik??? sepertinya desak dan himpit masih akan mewarnai walau gerbong sudah berganti baju, lagu lama yang terus saja berulang tertahun-tahun lamanya, pemandangan yang sama yang selalu menyambangi kelas ekonomi...

10 komentar:

Anonim mengatakan...

semoga baju baru, hati juga baru..

*lhoh ngomongin apa sih??hehe*

yang jelas, menurutku itu udah langkah awal yang patut diapresiasi bung. sapa tahu tahun depan pas musim lebaran sudah lebih baik :)

Mama Beruang mengatakan...

wow!!
kereta kemana nih mas?
klo KRL ekonomi bogor-jakarta msh sama bututnya.. tp penumpangnya tetep setia.. nunggu sampai kapanpun tiba.. (seperti saya)!!

dee mengatakan...

tp klo yg dicat ulang cuma body-nya, sama aja boong klo mesinnya soak.. kreta jg butuh maintenance utk keamanan en kenyamanan penumpang biarpun hrg tiketnya cm 1500 perak

uNieQ mengatakan...

yg namanya kereta ekonomi, biar tempilannya agak manusiawi, tp klo rebutan t4 duduknya ga manusiawi sama aja mas.. masih mesti tarik urat rebutan kursi hihihihihi

moga lebih baik besok2.. amin

hari Lazuardi mengatakan...

@ winda :
kita lihat saja tahun depan kelas ekonomi itu akan seperti apa...

@ si dede :
semakin butut semakin setia :)

@ dee :
juga relnya yang selama ini menjadi biang kerok KA yang anjlok njlok njlok njlok :)

@ uNieQ :
betul, manusiawinya hanya tampak luar dalamnya belum tentu...

Elsa mengatakan...

aku gak suka naik kereta api. baik ekonomi, bisnis, ekskutif. semuanya sama aja. gak aman bagi perempuan sendirian!!!

(trauma)

adinda andi anas mengatakan...

yah mudah2an kereta apinya direnov ga sia sia deh, soalnya penumpang juga sukanya ngerusak fasilitas umum aja.ck ck ck

hari Lazuardi mengatakan...

@ elsa :
brarti naik keretanya ngak boleh sendirian tuh biar traumanya sedikit berkurang :)

@ dinda :
iyah tuh yang ngrusak juga penumpangnya sendiri dengan tangan-tangan jailnya, apakah mereka tidak ingin nyaman dan aman ya, entah...

empe mengatakan...

jadi ingat matarmaja

eh iya mas hari, di malang kan?

ntar kalo mau ke mahamaru, numpang mampir yaa ;)

hari Lazuardi mengatakan...

@ empe :
kapan ntuh ke mahamerunya... lagi di surabaya neeh diriku :)