Pages

05 April 2009

tuduhlah aku sesukamu...

Pernakah anda dituduh sesuatu tetapi kita tidak merasa pernah melakukannya, dan memang benar tidak melakukan bahkan tidak pernah terpikirkan sama sekali tentang apa yang dituduhkan itu, jangankan melakukannya terlintas di ruang niat pun tidak terbesit sama sekali.

Reaksi pertama kalinya ketika mengetahui hal itu tentu saja bertanya-tanya dengan hebatnya gerangan apakah yang telah aku lakukan selama ini, lalu kulakukan evaluasi menyeluruh terhadap apa saja yang pernah kulakukan dan hasilnya semua telah tersampaikan sesuai dengan hal-hal yang tertuju sesuai maksud dan tidak keluar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Tetapi ternyata interpretasi setiap individu manusia itu tidaklah selalu sama dengan manusia lainnya, ada makna lain yang tertangkap, ada rasa lain yang tercipta dengan maksud yang kita inginkan.

Aku menyadari sepenuhnya hal itu, itulah mengapa manusia diciptakan dengan berbagai kelebihannya dari makhlug Tuhan lainnya juga sangat jelas berbeda dengan benda-benda mati.

Ada sesuatu yang tidak biasa menerpa perasaan ini, ada sesuatu yang coba untuk dihilangkan dari yang pernah ada, cukup membuat tak menyangka juga diriku terhadap apa yang telah kamu lakukan terhadapku, sepertinya kamu menganggap diriku seolah-olah tidak ada dan tidak perlu untuk berbicara kepadaku.

Aku tidak akan pernah tahu jika hal itu ternyata dirasakan olehmu sebagai sesuatu yang lain sampai kamu menyampaikannya sendiri kepadaku.

Dan memang kenyataannya kamu tidak mengatakannya langsung kepadaku melainkan langsung melakukan tindakan yang berkaitan denganku dengan sesuka hatimu.

Kenapa sih...
Kenapa tidak bicara saja langsung kepadaku...

10 komentar:

p.h.i.e mengatakan...

kadang kita harus lebih peka :)

Etha mengatakan...

Pernahkah kau bicara
Tapi tak di dengar
Tak di anggap
Sama sekali..

Pernahkan kau tak salah
Tapi disalahkan
Tak di beri
Kesempatan

by:agnes

namaku wendy mengatakan...

ya ampun gemana mo bicara langsung, wong situ pasa aku mo ngeluncurin satu kalimat keburu ngeloyor pergi, piye seh ckckck

Anonim mengatakan...

Aaaahh.. Aku malu mau ngomong langsung. Aku kan pemaluu.. :D

pilar mengatakan...

gimana mao bicara, lha wong orangnya pemalu .. hehehe

♥ Neng Aia ♥ mengatakan...

aku pernah diposisi itu, menuduh dan tertuduh. ga enak bgt :(

hari Lazuardi mengatakan...

to phie :
setuju...

to etha :
wah lagunya agnes maunikah..
hmm…lumayan enak juga nih lagu :)

to wendy :
kalimat koq diluncurin wen, kayak roket Apollo aja :)

to siWi :
tak mengapa pemalu asal jangan malu-maluin :)

to pilar :
tapi jangan lupa loh, si pemalu juga bisa bicara lewat caranya sendiri...

to neng aia :
tertuduh itu seperti tersangka ya neng...

Pipit mengatakan...

Wah, ngerti banget rasanya. Tuhan memang menciptakan orang berbeda-beda ya mas. Jadi yab bisa beda persepsi terhadap satu hal yang sama. Ibaratnya sama-sama berada dalam ruang tertutup dan sama-sama melihat ke luar melalu jendela yang sempit. yang satu bisa melihat tanah becek sisa hujan. yang satu bisa melihat bintang berkelip di angkasa. salam kenal ya. seneng banget saya bisa nyasar ke sini :)

Kuyus is cute mengatakan...

kalau dituduhnya lebih banyak !! cozz aku itu suspect paling empyuk .. ha ha ha.
kadang kalau mau mikir, hidup kok gak adil. Tapi masih banyak manusia yang lebih gak berntung bisa bertahan hidup dalam kondisi lebih parah.

Kadang ketidakadilan hidup mesra dalam perjalanan hidupku. Tapi rumusnya cuma satu, pasrah dan ikhlas saja. Karena mau membela diri pun tak akan mengubah apapun. Yang penting, jangan memperkruh saja. Akan terbuka jalan untuk bisa membuktikan sebuah kebenaran itu ..

aih aih aku sok tua ya? he he he

hari Lazuardi mengatakan...

to kuyus :
he..he..he.. semua orang pasti akan tua
nuhun atas benang merah yang bisa di tarik dari pelajaran ketidakadilan dalam hidup :)