Pages

10 Juli 2008

after midnight...


Lepas tengah malam, begitu tenang, begitu sunyi, aku menikmati saat-saat itu, hanya ada keheningan, ditemani bintang-bintang yang sesekali jatuh, purnama yang elok, menerangi dengan cahaya lembutnya. Kala sebagian orang sudah terlelap di buaian mimpi, aku seakan baru terbangun dan terjaga dengan antusias menyambutnya. Aku tak ingin melewatkannya setiap malam jika raga ini mengizinkan. Saat yang tepat untuk sejenak menenangkan pikiran dan mengistirahatkan perasaan, untuk kemudian mengumpulkan segenap asa untuk dijalani dikeesokkan hari. Ternyata aku tak sendiri, ada teman-teman kecilku ikut menemani panjangnya malam, si kunang-kunang yang terbang rendah dengan nyala kerlap-kerlip di tubuhnya menyambangi satu persatu pohon yang ada, juga para jangkrik itu dengan irama suara yang saling bertautan memecah kesunyian. Sungguh teman setia yang selalu menghiburku, selalu bisa membuatku terpukau dengan keluguannya. Hanya ada kedua makhlug itu, tidak ada Batman, Robin atau Cat Woman sekalipun yang katanya sering keluar di tengah malam. Aku memastikannya untuk seorang teman yang berkelakar untukku, he..he..he..

2 komentar:

Enno mengatakan...

kunang-kunang itu katanya dari kuku orang mati hehehe... dulu ibuku suka nakut2i begitu... kenyataannya serangga itu selalu menimbulkan inspirasi ya :)

hari Lazuardi mengatakan...

@ enno:
jangan horor gitu ah... jadi atut akyuu.. :)