siang itu terik menggelandang di kerontang
matahari menyengat isi kepala yang pepat
panasnya menampar dengan hembus kencang
roda-roda besi berhenti berputar
karena jalannya di hadang sana sini
hamba hukum berjaga lebih garang dari seragamnya
sirene meraung di udara tanpa dosa
mencari perhatian di rutinitas angin yang tenang
mister presiden...
kalau mau lewat, lewat saja...
melintas, melintas saja...
menggunakan jalan umum, silahken...
tetapi jangan berlagak seperti yang empunya
bukankah itu milik rakyat
kenapa harus mengalah hanya untuk melihat lambaian tangan
toleransi tidak akan lari kemana
hanya bila ambulan dan keadaan darurat yang datang
berkunjung ke kampus mengusung protokoler dan kekakuan
mahasiswa di hadang untuk masuk ke kampusnya sendiri
hanya aspirasi dan pertanyaan kenapa saja yang ada di benak
tetapi pukulan, borgol dan pentungan menyalak sebagai jawaban
kenapa harus alergi bertemu dengan mahasiswa
rakyat sudah kenyang pesona...
tetapi masih saja di jejali semangkuk keangkuhan
azas manfaat itu begitu kental berbaur bersama sang dalih kampanye
sekuat itukah ambisi meraja untuk bertahta kembali
jangan harap aku memilih
karena tidak memilih adalah suatu pilihan
29 Januari 2009
28 Januari 2009
no smoking please...
ini bukan pertandingan resmi, hanya laga bertajuk uji coba atau sekedar pertandingan persahabatan saja sebagai ajang pemanasan untuk pertandingan sesungguhnya nanti 2 februari, namun stadion begitu padat penonton, daya tarik aremania tidak lain dan tidak bukan adalah ingin menyaksikan sang bintang pujaan mereka Patricio "pato" Morales berlaga, sejak kedatangannya kembali di bhumi arema, pato memang sangat ditunggu, tak heran jika dalam sesi latihan saja animo masyarakat yang menyaksikannya begitu membludak, sore itu singo edan menekuk persid jember 3-0 memang bukan kemenangan yang dicari atas tim divisi 1 itu tetapi lebih tepat sebagai ajang mematangkan formasi yang terbaik dari amunisi baru yang berhasil di rekrut oleh skuad singo edan.
laga ujicoba yang diticketkan, panpel rupanya cukup jeli melihat peluang ini, maka di bandrollah HTM untuk kelas ekonomi Rp.10.000 dan kelas VIP Rp.20.000, dalam kesempatan ini dimanfaatkan pula untuk ajang promosi produk dari sebuah perusahaan rokok sebagai pemegang saham terbesar Tim Arema, caranya yaitu setiap pembelian ticket akan mendapatkan 1 bungkus rokok produksi sponsor utama Tim Arema, dari awal sebelum membeli ticket aku sudah berpikir keras akan di apakan nantinya 1 bungkus rokok tersebut mengingat diriku yang tidak mengkonsumsi rokok, menyebalkan juga aku yang tidak menyukai kehadiran rokok dan sejenisnya malah di haruskan membeli walau dengan cara promosi dalam sebuah event olahraga, jika kuberikan pada seseorang itu sama saja aku menyuruh orang tersebut untuk menghisap nikotin dan zat berbahaya lainnya ke dalam paru-parunya, ada baiknya kumusnahkan saja terlebih dahulu sebelum ku lempar ke tempat sampah agar tidak lagi bisa di manfaatkan...
22 Januari 2009
gadis hujan (2)
aku tak ragu jika ia begitu menikmati terjangan hujan
gadis bermantel hujan itu
membonceng kuda besi yang selalu dicelanya
mengelilingi padat kota menembus kemacetan
memilih jalan yang berlubang
karena sensasi cipratannya membuat hatinya bersuka cita
lalu terdengar suara lain selain deru mesin
suara aneh seperti terkena terpaan angin
ah...ternyata berasal dari kantong plastik kresek
plastik kresek yang membalut di kakinya
membungkus sepatu barunya :D
gadis bermantel hujan itu
membonceng kuda besi yang selalu dicelanya
mengelilingi padat kota menembus kemacetan
memilih jalan yang berlubang
karena sensasi cipratannya membuat hatinya bersuka cita
lalu terdengar suara lain selain deru mesin
suara aneh seperti terkena terpaan angin
ah...ternyata berasal dari kantong plastik kresek
plastik kresek yang membalut di kakinya
membungkus sepatu barunya :D
20 Januari 2009
ketika sang mentari tiba
yang menyembul dari ufuk timur
melipat kelam menjadi cerah
sinar hangatmu menerpa wajah yang menanti
menyirami bumi tempat kaki berpijak
ditemani gemerisik suara desir angin
tarian pagi kumulai dari hirup nafasku
berjalan beriringan dengan langkah inginku
menapaki jalan yang berhias hijau rumput
mewangi melati dan bertetes embun
selamat datang pagi
selamat pagi keindahan...
12 Januari 2009
gift on my 12
hatiku bukan seputih pualam
juga bukan sekuat kekal
bisa terkoyak dan tertembus
ada ruang ruang yang terpanah
menyisakan rasa di detik inginku...
hanya ada aku dan rasa bersyukur yang dalam
ketika di hari ini tertumpah limpahan cinta yang berwarna indah
sebuah pemberian yang deras mengalir tiada henti
melebihi dari apa yang tercukupkan hasrat
sebuah pemberian yang menghias di tema kehidupanku
melantun melalui sebuah irama lagu
kudengarkan dan kunikmati sekali lagu ini
sebuah hadiah yang menyentuh...
"Lubang Di Hati"
by letto
Ku buka mata dan ku lihat dunia
‘tlah ku terima anugerah cintanya
Tak pernah aku menyesali yang ku punya
Tapi ku sadari ada lubang dalam hati
Ku cari sesuatu yang mampu mengisi lubang ini
Ku menanti jawaban apa yang dikatakan oleh hati...
Apakah itu kamu.. apakah itu dia..
Selama ini ku cari tanpa henti
Apakah itu cinta.. apakah itu cita..
Yang mampu melengkapi lubang di dalam hati
Ku mengira hanya dialah obatnya
Tapi ku sadari bukan itu yang kucari
Ku teruskan perjalanan panjang yang begitu melelahkan
Dan ku yakin kau tak ingin aku berhenti...
Apakah itu kamu.. apakah itu dia..
Selama ini ku cari tanpa henti
Apakah itu cinta.. apakah itu cita..
Yang kan mengisi lubang di dalam hati
third album cover lethologica from here
11 Januari 2009
pagi pertama
di keheningan pagi saat dingin masih menusuk
pada embun yang sama
pada kabut tipis yang sama
pinus dan cemara masih diam terpaku disana
burung-burung pun masih riang berkicau
suasana pagi itu tak akan pernah berubah
oleh apa yang terjadi pada malam sebelumnya
malam pergantian tahun masehi kata dunia
sebuah peristiwa yang hanya menandai almanak saja
seperti tak terpengaruh atas apa yang terjadi
pagi yang sama akan selalu datang seperti biasanya
yang setia menyelimutiku dengan kesejukkannya
menyegarkan segala lelah pikir
memberi kehangatan di sinar mentari
mengiringi langkahku memetik cinta di biru cerah...
photo from here
06 Januari 2009
lavender girl
yang melalap edelweis selezat daun singkong
berteman dengan kata-kata indah
bersahabat dengan tulisan mengalir berirama
irama dari sulur-sulur hati bersihnya
hujan adalah nama tengahnya
penikmat yang baik dalam menelusur perut bumi
menyukai jejak sejarah para leluhur
hingga berpose nyaris berpadu serasi dengan arca-arca itu
atau menjelma seperti reruntuhan purbakala yang bernilai tinggi
mengkitik-kitik dengan galaknya
semakin galak semakin menggelitik tawa
senyum manisnya menggoda di kerinduan
pantas saja kalau ia menghantui banyak kaum adam...
pic from here
02 Januari 2009
kamu terkapar lagi disana...
seperti ingin mengejar sesuatu
atau seperti dikejar sesuatu
ingin memberikan sebuah warna
yang sudah lama dipersiapkannya
tetapi masih pias yang tertoreh
ditaklukkan oleh sebuah gelombang besar bernama tanggung jawab, mendorongnya dengan arus yang sangat kuat, tak kuasa membendung, terbawalah kamu oleh arus kesibukan itu...
entah dedemit apa lagi yang berhasil menutupinya dari segala pemenuhan hak tubuh yang semakin dilupakan dan terbengkalai, dalihnya hasrat membara, kembali kamu abaikan hak tubuh yang terus menjerit itu, bahkan dengan menambah beban lelah yang berlipat-lipat dengan memacu menapak di terjal dan curamnya pegunungan tropis, anak badai kamu lawan, beruntunglah ia tak memanggil sang ayah badai, saat ini kan musim penghujan, kamu tahu itu, sang ayah badai terkadang datang tanpa dipanggil, membawa serta sang ibu hipotermia, ibu tiri yang mematikan...
tetapi apa daya ada film lama yang ingin kamu putar rupanya, lengkap bersama popcorn kenangan dan segelas sisa-sisa kehangatan wedang nostalgia yang siap menemani...
hak tubuh itu kini tak lagi menjerit, tetapi mengambil alih dengan paksa dan hasilnya terkaparlah kamu dengan manisnya, hehehe... emang masih manis kah dirimu jika sedang terkapar ;)
Langganan:
Postingan (Atom)